Oleh ALWI SHAHAB
Dewasa ini, partai-partai politik tengah menjajaki berbagai pendekatan untuk melakukan koalisi. Boleh dikatakan, masalah koalisi menjadi pemberitaan utama di media-media.
Baca lebih lanjutOleh ALWI SHAHAB
Dewasa ini, partai-partai politik tengah menjajaki berbagai pendekatan untuk melakukan koalisi. Boleh dikatakan, masalah koalisi menjadi pemberitaan utama di media-media.
Baca lebih lanjutHari ini, sepekan menjelang Lebaran, sebagian besar warga Jakarta sudah bersiap mudik. Bagi para PKL (pedagang kaki lima) di Pasar Tanah Abang, yang siap-siap pindah berjualan mungkin baru akan mudik sehari/dua hari jelang Idul Fitri. Maklum, malam jelang lebaran atau malam takbiran warga Jakarta masih banyak yang berbelanja.
Baca lebih lanjutOleh ALWI SHAHAB
Sudah lebih sebulan harga kebutuhan pokok terus melambung. Tentu saja kenaikan harga yang tidak terbendung ini membuat masyarakat gelisah. Mengingat, kenaikan itu semakin memberatkan hidup mereka, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Kenaikan harga komoditas pertanian seperti hanya menunggu giliran, misalnya cabai, bawang, dan kini hampir merata.
Baca lebih lanjutAlwi Shahab, Wartawan Republika
Barisan pasukan semacam ini sudah tidak akan kita temukan lagi sekarang. Tapi, beginilah suasana perjuangan hanya beberapa hari setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.
Baca lebih lanjutAlwi Shahab, Wartawan Republika
Ketika Gubernur Jenderal Marsekal Herman Daendels (1808-1811) menghancurkan kastil di kota bertembok Batavia (sekitar Pasar Ikan) Jakarta Utara, dia memindahkan pusat kota ke Weltevreden sekitar belasan kilometer dari kota lama.
Baca lebih lanjutAlwi Shahab, Wartawan Republika
Pemda DKI Jakarta akan membersihkan sampah di sungai-sungai dalam upaya menanggulangi banjir dan menghidupkan kembali aliran sungai yang sebagian besar kini sudah menjadi selokan besar. Masyarakat tidak diperkenankan lagi membuang sampah di sungai-sungai, peraturan yang pernah diberlakukan pemerintah kolonial Belanda.
Baca lebih lanjutAlwi Shahab | Wartawan Republika
Pada tahun 1920-an — dimulai sejak dibukanya Terus Suez (1869) — Batavia mengalami perkembangan pesat. Baik dalam jumlah penduduk karena beroperasinya perusahaan-perusahaan besar, maupun makin meningkatnya kedatangan warga Eropa.
Baca lebih lanjutNoordwijk (kini Jalan Juanda), Jakarta Pusat, yang diabadikan pada 1920, keadaannya sangat kontras dengan sekarang ini. Delman atau sado merupakan kendaraan utama ketika itu. Lihatlah seorang bule berseragam putih–pakaian governement ketika itu–dengan santainya menyusuri jalan raya tanpa takut kecelakaan.
Baca lebih lanjutCBZ Atawa RSCM Tahun 1928
Alwi Shahab, Wartawan Republika
CBZ (Centrale Burgelijke Ziekenhuis) berarti Pusat Rumah Sakit Rakyat. Kini, bernama RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) di Jalan Diponegoro No 71, Salemba, Jakarta Pusat, diabadikan 1928. Pemerintah kolonial membangun CBZ pada tahun 1919 sebagai rumah sakit rakyat, tempat praktik, dan laboratorium mahasiswa STOVIA (Sekolah Dokter Jawa), cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Sejak saat itu, penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju dan berkembang bagi masyarakat luas.
STOVIA didirikan 1898 dan murid-murid sekolah kedokteran inilah yang menggerakkan Budi Utomo pada tahun 1908 yang kita peringati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Berdirinya CBZ dilatarbelakangi timbulnya wabah penyakit berbahaya kala itu.
Rumah Peristirahatan Cililitan
Alwi Shahab
Wartawan Republika
Bekas rumah peristirahatan (landhuis) di Cililitan Besar, Jakarta Timur. Kediaman Hendrik Laurens van der Cup–warga Belanda di Batavia kaya raya–diabadikan ketika sudah tidak terpakai. Kini, rumah peristirahatan tersebut sudah menjadi bagian pertokoan dan pasar.
Suasana Pasar Meester 1940-an
Alwi Shahab
Wartawan Republika
Pasar Meester Cornelis diabadikan pada 1940-an (sebelum pendudukan Jepang). Letaknya ada di Jalan Jatinegara Barat–kini lebih dikenal sebagai Pasar Jatinegara. Seperti masa lalu, Pasar Jatinegara kini termasuk pasar yang ramai di samping pasar-pasar lain, seperti Tanah Abang, Senen, dan Glodok. Sekitar 70 tahun lalu, pasar ini begitu sibuk. Transaksi jual beli ramai.
Baca lebih lanjut
Pabrik Candu di Batavia
Alwi Shahab
Wartawan Republika
Sepintas, gedung ini adalah sebuah rumah tinggal. Letaknya berada di pinggir jalan raya Kota Batavia Centrum (Weltervreden-Jakarta Pusat). Di depannya terdapat rel listrik yang menunjukkan bahwa tempat ini merupakan jalan ramai. Entah untuk merusak mental bangsa Indonesia yang mereka sebut inlanders; candu, madat, atau opium bukanlah barang terlarang pada masa penjajahan.