Asal-usul Hajar Aswad

HikmaH
Asal-usul Hajar Aswad

Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membina Kaabah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Kaabah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail berupaya keras untuk menyelesaikan pembinaannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.

Dalam sebuah kisah disebutkan apabila pembinaan Kaabah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah. Nabi Ibrahim berkata Nabi Ismail berkata, “Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia.”

Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik.

Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, “Dari mana kamu dapat batu ini?”

Nabi Ismail berkata, “Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril).”

Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah.

Siapa saja yang bertawaf di Kaabah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Beratus ribu kaum muslimin berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan saja.

Ada riwayat menyatakan bahwa dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Kaabah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a’alam.

Apabila manusia mencium batu itu maka timbullah perasaan seolah-olah mencium ciuman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenan doa.

Bagi yang ada kelapangan, berdoalah di sana, Insya Allah doanya akan dikabulkan oleh Allah. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyekutukan Allah, sebab tipu daya syaitan kuat di Tanah Suci Mekah.

Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Al-Khattab apabila beliau mencium batu itu (Hajar Aswad) : “Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah S.A.W menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad).” [triyono-infokito]

rujukan:
1001 Kisah Teladan

34 pemikiran pada “Asal-usul Hajar Aswad

  1. lur! berbicara asal muasal hajar aswad ana kurang setuju jika menggunakan rujukan yang kurang bisa dipertanggungjawabkan.kalo bisa coba mengunakan analisis quran dan hadits yang notabene kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.soalnya hampir rata-rata kisah seperti itu kaya legenda kalo pendekatannya seperti itu

  2. Ping balik: Misteri Ka’bah « Mencari Kebenaran

  3. KESUCIAN HAJAR ASWAD
    Disitusnya Al-Azhar dibawah judul “Islamic Concepts”, disebutkan tentang Batu Hitam:

    Sebuah Batu, hitam warnanya dengan sedikit kemerahan, ada titik2 merah, panjang sekitar 30 cm dan lebar 10 cm, dipasang didinding Kabah disudut Tenggara, punya penutup dan rangka perak.

    Menurut dongeng Islam, darimana Batu Hitam ini berasal? Dan mengapa wadahnya menyerupai “alat kelamin wanita”? Mari kita cari jawabannya!

    Diriwayatkan oleh Ibn Abu Abbas: “Hajar Aswad turun dari surga berwarna lebih putih dari susu lalu berubah warnanya jadi hitam akibat dosa-dosa bani Adam.” (HR. Timirzi, An-Nasa`I, Ahmad, Ibnu Khuzaemah dan Al-Baihaqi).

    Diceritakan bahwa Malaikat Jibril membawanya turun dari Surga, juga dikatakan bahwa batu ini muncul setelah air bah jaman Nuh dan Ibrahim menempatkannya disitu sebagai pertanda untuk memulai ritual keliling Kabah.

    Beberapa pakar yang memiliki penjelasan sains bagi batu tersebut mengatakan; Batu itu adalah meteroid yang datang dari angkasa dan terbakar sebelum mencapai bumi.

    Di Semenanjung Arab banyak meteroid yang ditemukan, juga dikatakan meteroid2 itu berasal dari angkasa dan berkilau sebelum terbakar dan jatuh kebumi, jadi orang2 Arab menganggapnya sebagai batu suci karena terjadi fenomena aneh tersebut.

    Menurut sejarah, ada banyak Kabah dan semua Kabah punya batu meteor demikian didalamnya, dan Kabah di Mekah adalah salah satunya yang punya batu hitam.

    Apakah batu itu merupakan batu suci di jaman Paganisme?

    Ya. Batu itu dianggap suci sampai2 Kabah mendapatkan kesuciannya karena adanya batu hitam tersebut.

    Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal.59:

    Kabah di Mekah sebenarnya adalah rangka / rumah bagi batu hitam, dan kabah2 lainnya juga punya fungsi yang sama, karena semua kabah itu dianggap sebagai rumah Tuhan, ditiap kabah itu ada batu spesial, kepunyaan Tuhan, yang datang dari Angkasa.

    Disucikannya batu tersebut karena batu tersebut berasal dari dunia yang tidak diketahui, seperti meteorid yang datang dari angkasa dengan gegap gempita seakan berasal dari surga.

    Hal itu juga dibenarkan dalam buku “The Simplified Arabic Encyclopedia” hal 1097:

    Meteor adalah sepotong kecil materi jagat yang masuk ke atmosfir bumi dengan kecepatan sangat tinggi hingga membakar dan kelihatan seperti garis kemilau yang mengagumkan. Demikian hingga orang Bedouin menyucikan batu ajaib itu di jaman Paganisme (berhala).

    Tapi jika Bedouin membuat batu itu jadi suci dijaman Pagan, kenapa Muslim juga melakukan hal yang sama?

    Pada artikel terdahulu kita telah mengetahui bahwa Kabah sebenarnya adalah sebuah Kuil Hindu yang direkayasa Muhammad sebagai bangunan yang didirikan Ibrahim. Lihat penjelasan Kabah adalah kuil Hindu di link http://www.hinduism.co.za/kaabaa.htm

    Kabah dalam agama hindu kuno merupakan rumah bagi patung2 seperti Shiva, Hanoman, dll. Kabah juga merupakan rumah bagi Sanghey Ashweta (bahasa sansekerta), yaitu simbol lingga, atau alat kelamin Shiva. Bagi kaum Hindu kuno, mencium dan berdoa pada lingga mewakili doa bagi syahwat dan kesuburan. Orang2 Arab kuno kemudian mengambil batu meteor hitam tersebut sebagai simbol lingga karena keajaibannya jatuh dari langit. Sanghey Ashweta tersebut mereka sebut dalam bahasa Arab sebagai Hajar Aswad

    Apakah ada ritual2 penyucian batu tersebut dijaman Pagan?

    Dalam buku “The Islamic Encyclopedia” Part 22, hal.6960, dikatakan: Batu hitam berumur tua hingga jaman pagan kuno; batu itu punya peran sangat keramat dalam ritual2 religius bagi orang2 Arab kuno. Mereka memutari Kabah yang berisi Batu Hitam, batu yang telah dianggap suci sejak jaman kuno.

    Muhammad mengikuti tradisi kuno itu ketika dia menetapkan ritual2 agama ciptaannya dan dia menganggap Kabah sebagai pusat dari ritual2 tersebut.

    Kita akan memfokuskan pada beberapa ritual aneh dan menarik sebagai cara penyucian / pemujaan dari Batu Hitam tersebut.

    Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal.123: Salah satu ritual2 peziarah Pagan ada sebuah ritual yang menarik dan menakjubkan, yaitu lelaki dan wanita memutari Kabah sambil bertelanjang bulat.

    Apa alasan ketelanjangan tersebut?

    Dalam buku “The Legendary in Quran”, hal 16 dan 17 dikatakan: Ketelanjangan itu karena satu alasan, karena pernah ada ritual penyembahan secara seksual terjadi didalam Rumah Dewa orang Mekkah tersebut dijaman kuno.

    Dalam buku “The Father of Prophets Ibrahim”, oleh Muhammad Hosny Abdul-Hammid, diterbitkan di Kairo, halaman 92, dikatakan: Ada sebuah ritual Pagan yang dilakukan oleh wanita, ketika mereka menyentuh batu hitam itu dengan darah mens mereka, karena darah mes bagi pagan kuno adalah rahasia kelahiran, mereka percaya bahwa wanita yang memberikan darah dan lelaki yang memberikan air maninya akan dianugerahi roh oleh Tuhan.

    Mereka meniru tindakan yang dilakukan oleh Allah (Dewa Bulan) ketika meniduri Dewa Matahari (Allat).

    Jadi mereka menyelenggarakan perayaan itu semirip seperti yang dilakukan oleh dewa2 (matahari dan bulan) lakukan sebelumnya.

    (lihat juga “The Legendary and the Heritage” oleh Sayed al-Kemny, halaman 160, 162)

    Hal ini juga disebutkan dalam Buku “Rites and Denominations (Al-Melal Wal-Nahl)” oleh Abe Al-Kasim Al-Shahrestany, halaman 247, dikatakan:

    Ada sebuah ritual yang mendominasi saat itu, yaitu menggesekan alat vital ke batu hitam, ini dilakukan karena bentuk dari batu hitam tersebut.

    Dan kata “Hajj” itu sendiri berasal dari kata “Hack” (dalam bahasa arab artinya menggesekkan).

    (Ini juga disebutkan dalam buku “The Legendary in Quran”, halaman 17, 19)

    Karena semenanjung Arab itu sangat luas, dan sedikit orang yang menempati tanah begitu luas, jadi mereka sangat memperhatikan tentang hal kelahiran, hingga para wanita yang tidak subur membentuk kelompok2 saat itu, dan mereka akan bertelanjang bulat ketika saatnya musim Haji dan menggesek-gesekkan bagian vital mereka, dengan darah mens yang mereka sengaja simpan, ke batu hitam, agar mendapat karunia dan bisa hamil, ini melambangkan Dewa telah memberi mereka roh.

    Apa Muhammad menganggap suci Batu Hitam?

    Muhammad mempertahankan ritual2 memutari kabah dan menengok ke arah Kabah persis seperti ritual dijaman Pagan.

    The Islamic Encyclopedia mengatakan: Kita bisa memastikan dari apa yang para muslim lakukan saat ini bahwa ritual2 tsb juga dilakukan pada masa Pagan sebelum islam. Muhammad mencium Batu Hitam sebagai pertanda ia menganggapnya suci.

    Pada hadis Sunan AL-Behigy, no.9503 dan Sahih Bukhari 26:673

    Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah ketika mendekati batu Hitam, dia menciumnya, menempelkan pipi kanannya. (Mereka tidak sadar bahwa di jaman pagan kuno, orang2 saat itu menempelkan dan menggesekkan bagian vital mereka yang berlumuran darah mens ke batu hitam.) Dia mengelilinginya tujuh kali, tiga putaran sambil melompat-lompat kecil, empat kali sambil menengok batu hitam ketika melewatinya sebagai tanda penghormatan.

    Dalam Mosnad Ahmed, Mosnad Abdullah Ibn Al-Abbas, no.283:

    Rasul Allah datang ke mesjid dan dia mengambil batu hitam, orang2 Quraish bilang mereka tidak berjalan tapi melompat seperti kijang, jadi dia melakukan hal tersebut tiga kali.

    Sunan ibn Majah, Vol IV, no.2957

    Ini adalah hadits diceritakan oleh ibn Hisham…. ketika kami sampai Rukn Aswad (batu hitam) dia berkata, “O Abu Muhammad, “Perintah apa yang kau ingin sampaikan mengenai batu hitam ini ?” Ata’ berkata: Abu Huraira bilang padaku bahwa dia dengar Rasul Allah berkata, “Dia yang menyentuhnya sama seperti menyentuh tangan Allah yang maha pemurah.”…

    Sahih Bukhari 26:697:

    Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”

    MUHAMMAD MENUNJUK HAJAR ASWAD DAN BERKATA ALLAHU-AKBAR..

    Apakah sikap dari Kalifah Umar Ibn Al-Khatab terhadap Batu Hitam?

    Dalam Sahih Bukhari 26:667

    Umar melihat Muhammad mencium batu hitam, dia berkata ketika mencium batu hitam tersebut: Aku tahu kau hanya batu, tidak membuat celaka atau membuat untung. Aku tidak akan menciummu jika tidak kulihat rasul Allah melakukannya.

    Umar juga melihat Muhammad meloncat2 ketika memutari Kabah dan berkata: Apa kita lakukan kemunafikan dari kaum pagan? (Sahih Bukhari, 26:675)

    Umar berkata pada batu hitam: Aku tahu kau hanya batu, tidak membuat celaka atau membuat untung. Aku tidak akan menciummu jika tidak kulihat rasul Allah melakukannya, kami melakukan kemunafikan seperti kaum pagan, sekarang mereka telah dimusnahkan oleh Allah, tapi karena nabi melakukannya maka kita harus melakukan hal itu juga.

    Kita tahu apa alasannya batu itu disucikan oleh kaum pagan, tapi kenapa Muhammad juga mensucikannya? Ini butuh pemikiran lebih lanjut:

    Apa ada satu alasan suci untuk itu? Dan jika cara Muhammad menghormati batu hitam adalah semacam kemunafikan untuk memenangkan hati kaum Pagan seperti yang Umar katakan, apakah pantas bagi seorang nabi untuk melakukan hal2 demikian, menyembah patung2 kaum pagan, hanya untuk memenangkan hati mereka? Sebenarnya ada ratusan pertanyaan tentang hal ini.

    Sirat Rasul Allah karangan Ibn Ishaq dan diedit oleh Ibn Hisham, edisi Mesir, bagian pertama, hal. 27 dan 28. Di buku itu tertulis bahwa kaum Arab pagan Quraish (suku Muhammad sendiri di Mekah) di jaman pra-Islam, biasa mengadakan ibadah agama yang dinamakan Ihlal dan mereka pun mengucapkan kalimat yang menyatakan keesaan Tuhan yang berbunyi: “Labbaika, Allahumma, Labbaik” yang artinya “kami datang ke hadiratMu, wahai Tuhan; kami datang ke hadiratMu”.

    Dan talbiya berhala ini pun dipakai Muhammad dalam ritual Islamnya;

    Sahih Bukhari 26:641

    Dikisahkan oleh Jabir Bin Abdullah; Saat bersama sama dengan Rasulullah kami
    Pengamat.

    Pengamat.
    # Postingan: 13 Des 2009 16:11

    Kalau dilihat dari penjabaran tulisan diatas berdasarkan bukti sejarah yang ada, maka segala tindakan dalam urutan langkah-langkah menunaikan Ibadah Haji sangat masuk akal.

    Dimana sejak awal Rasulmmuhamad sudah melakukaan dengan tujuan beliau hanya sebagai trik agar menarik kaum pagan yang menyembah batu hitam tersebut dengan tujuan terselubung supaya semua orang disekitar itu “bertobat” dari perbuatannya, karena batu hitam tersebut diketahui sejak awal tidak membawa manfaat (tidak ada pengaruh dalam kehidupan manusia) seperti pendapat Kalifah Umar Ibn Al-Khatab terhadap Batu Hitam tersebut.

    Oleh karena Rasul melakukan tidakan mengeliling Batu Hitam berkali-kali dan sudah tentu diikuti para kaum pagan (batu hitam yang dikuasai mereka) di zaman itu, sehingga kaum pagan senang karena Rasul melakukannya, karena Kalifah Umar Ibn Al-Khatab sudah mengetahui bahwa hal itu adalah suatu kemunafikan dan kekeliruan besar, maka keesokkannya semua pengikutnya termasuk kaum pagan harus melakukan lempar batu kearah sosok tugu yang melambangkan syaitan, ritual inilah yang dikenal “Zumrah” yaitu lambang permusuhan manusia karena syaitanlah yang menyesatkan kita semua (yaitu telah melakukan kekeliruan memutari Batu Hitam tersebut).

    Oleh karena itu semua pengikut Rasul (termasuk kaum pagan saat itu) keesokannya harus melakukan wukkuff di padang Arafah sebagai tidakan pertobatan total akan kekeliruan atas perbuatan kemari-kemarin seperti itu, supaya setiap pribadi yaitu orang-orang yang berada di padang Arafah malam itu, agar melakukan itrospeksi diri dengan berpikir dan merenungi terhadap apa maksud yang telah dilakukannya kemarin, yaitu mengikuti urutan ritual sampai melempar Zumrah, dengan demikian agar orang-orang yang merenungi dimalam itu (dizaman itu) dapat mengambil kesimpulan “Wah kita memang ditipu syaitan melakukan seperti nenek moyang kaum pagan!”.

    Disaat itulah (mulai dizaman itu) para pengikut rasul terutama kaum pagan agar bertobat total jangan melakukan hal itu lagi !
    Oleh sebab itu sampai hari ini Ibadah Haji dikatakan syah apabila urutan terakhir yaitu wukkuff di padang Arafah telah dilakukan.

    Itulah sebenarnya sejarah maksud yang hakiki tujuan Ibadah Haji untuk orang-orang disekitar Ka’abah mulai dizaman itu, agar kaum pagan bertobat.

    Jadi hal inilah yang tidak dipahami oleh pembaca Alquran kalau tidak membaca sejarah Rasul Muhamad.

    • agama islam adalah agama Allah bukan agama ciptaan Muhammad,kamu bicara jaman pagan, memang dijaman pagan sudah mengenal buku sama bisa menulis?,yang menulis buku buku bacaanmu penulis dijaman pagan juga kah? atau hanya berdasarkan cerita cerita saja,kapan hindu masuk ke jajirah arab,dari buku jaman itu juga kah?sudah terciptakah kertas dan pengenalan saat itu?,pakar pakar yang kamu bilang tidak pernah meneliti secara khusus bung,peneliti non muslim dilarang bung masuk ke harram,karena mereka mkafir seperti juga KAMU,agama apa kamu?penyembah patung berkepala gundul yang tidak punya anak karena mandul dan gay itukah,atau penyembah patung mayat yang diikat dikayu?

  4. DAVID

    buku yang anda pake tidak valid.
    semua yang telah anda jelaskan diatas hanya asumsi.
    berujung pada kesimpulan berupa asumsi jg.

    menafsirkan hadis secara serampangan, diterjemahkan sendiri
    sehingga muncul pemahaman yang pincang.

    coba cari lebih banyak lagi literatur.

  5. semua pandangan yang dikemukakan tadi salah dan sesat.karena orang muslim tidak sedangkal itu pengetahuannya.lagi pula islam adalah agama yang sarat dengan ilmu pengetahuan dalam pengajarannya..tidak cukup dengan bahasa tamsilan dan kiasan untuk sebuah keyakinan..perlu diketahui bahwa ISLAM adalah agama yang disempurnakan dari agama2 lain..jadi kemiripan atau kesamaan dalam beberapa hal dalam aturan beragama itu bukan ceplakan,tapi itu memang hasil seleksi ALLAH SWT dari agama yang diturunkan terdahulu untuk dilanjudkan oleh rasul akhir ZAMAN.begitu juga dengan keberadaan KA’BAH dimekah.

  6. di Ka’bah pada zaman Nabi-Nabi Allah dibina sebagai Bait Allah, Tapi antara zaman Satu Nabi ke zaman Nabi yang selanjutnya terdapat kurun waktu yang lama antara ribuan tahun. Dalam kurun waktu yang lama tentunya keimanan masing-masimng umatnya setiap tahun menipis sehingga tidak lagi menyembah Allah SWT yang Esa, karena mereka kembali kepada patung-patung sebagai lambang mereka menyekutukan Allah dengan bergantungan di Ka’bah/Bait2 Allah berhala/patung-patung. Lalu diutus Allah Nabi/Rasul agar tidak menyekutukan Allah dengan menghancurkan patung2 itu dan setiap zamannya dibersihkan dari patung-patung itu. Sekarang kan tidak ada lagi patung-patung itu, ….

    • Muhammad tidak seperti ritual dijaman Pagan. Karena oleh orang2 Kapir selalu menghina muslim, Nabi kami mencium batu itu karena batu itu dibawa oleh malaikat yang membangun Bait Allah, tapi dalam kurun waktu tertentu disalah gunakan oleh Kapir-kapir sampai kata kamu itu ; menyapukan darah mens.dan alat kelamin dengan maksud tertentu
      Nabi kami mensucikan batu itu hingga ummatnya sekarang dalam beribadah ( Haji )
      Jika anda berpendapat seperti pendapat Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal.123: Salah satu ritual2 peziarah Pagan ada sebuah ritual yang menarik dan menakjubkan, yaitu lelaki dan wanita memutari Kabah sambil bertelanjang bulat.Dalam buku “The Legendary in Quran”, hal 16 dan 17 dikatakan: Ketelanjangan itu karena satu alasan, karena pernah ada ritual penyembahan secara seksual terjadi didalam Rumah Dewa orang Mekkah tersebut dijaman kuno.Dalam buku “The Father of Prophets Ibrahim”, oleh Muhammad Hosny Abdul-Hammid, diterbitkan di Kairo, halaman 92, dikatakan: Ada sebuah ritual Pagan yang dilakukan oleh wanita, ketika mereka menyentuh batu hitam itu dengan darah mens mereka, karena darah mes bagi pagan kuno adalah rahasia kelahiran, mereka percaya bahwa wanita yang memberikan darah dan lelaki yang memberikan air maninya akan dianugerahi roh oleh Tuhan.( Itu karangan manusia kapir saja yang memusuhi Muslim )
      Ingat jika anda selalu menyamakan ritualnya orang-orang pagan yang kapir dengan Ibadah haji yang dilakukan oleh kaum muslimin sedunia, berarti anda selalu menabuhkan genderang perang saja layaknya.

  7. David, haha… Picik sekali analisa loh,
    di dalam agama Islam ritual2 peribadatan adalah semuanya merujuk pada aturan2 yang telah di tetapkan pada Alquran dan alhadist, perintahnya langsung melalui wahyu Alloh swt kepada Nabi Muhammad saw, tidak asal melakukan ritual.

  8. @david : mohon anda tidak menggunakan kepahaman daripada buku2 yang dapat menyesatkan, Kalimat2 yang benar tertulis pada Alquran dan kebenaran Firman hanyalah milik Allah semata, i am glad tobe moslem

  9. Saya rasa anda hanya berdalil dengan buku karangan manusia saja yg belum tentu sahih,cobalah memperkaya khasanah anda tentang islam dan bukan hanya merujuk salah satu buku-yang bisa saja keliru atau sengaja dibuat keliru.

  10. saya sependapat kebenaran yang ditulis oleh manusia dalam sebuah buku belum tentu kebenaran yang mutlak semua tergantung kepentingan sipenulis, hanya Al-Qur’an yang memiliki kebenaran yang mutlak, karena datangnya hanya dari Allah, seandainya anda lebih mendalami Islam dengan literatur yang benar maka anda akan menemukan kebenaran yang sesungguhnya, karena agama Islam bukan ciptaan Muhammad, tapi berasal dari Allah yang menciptakan segala sesuatu, semoga kita selalu dalam bimbingan Allah, amien…

  11. coba anda baca sejarah Nabi Iberahim dan Ismail itu akan membantu sekali pemahaman kita tetang haji, baitullah, hajarul aswad, wukuf dan lain-lain, terim kasih…..

  12. Ping balik: Asal-usul Batu Hajar Aswad | Ini Fakta

  13. Ping balik: Asal-usul Batu Hajar Aswad | Browse trending image

  14. memang nabi muhammad menyembah batu tapi itu semua perintah ALLAH, jadi wajar2 aja kalau kami semua ikut caranya nabi muhammad

  15. Ping balik: Misteri Ka’bah | Harruko Weenderzt

Tinggalkan komentar